Tipe Tipe Router OSPF
Seperti telah Anda ketahui, OSPF menggunakan konsep
area dalam menjamin agar penyebaran informasi tetap teratur baik. Dengan adanya
sistem area-area ini, OSPF membedakan lagi tipe-tipe router yang berada di
dalam jaringannya. Tipe-tipe router ini dikategorikan berdasarkan letak dan
perannya dalam jaringan OSPF yang terdiri dari lebih dari satu area. Di mana
letak sebuah router dalam jaringan OSPF juga sangat berpengaruh terhadap
fungsinya. Jadi dengan demikian, selain menunjukkan lokasi di mana router
tersebut berada, nama-nama tipe router ini juga akan menunjukkan fungsinya.
Berikut ini adalah beberapa tipe router OSPF berdasarkan letaknya dan juga
sekaligus fungsinya:
1. internal Router
Router yang
digolongkan sebagai internal router adalah router-router yang berada dalam satu
area yang sama. Router-router dalam area yang sama akan menanggap router lain
yang ada dalam area tersebut adalah internal router. Internal router tidak
memiliki koneksi-koneksi dengan area lain, sehingga fungsinya hanya memberikan
dan menerima informasi dari dan ke dalam area tersebut. Tugas internal router
adalah me-maintain database topologi dan routing table yang akurat untuk setiap
subnet yang ada dalam areanya. Router jenis ini melakukan flooding LSA
informasi yang dimilikinya ini hanya kepada router lain yang dianggapnya
sebagai internal router.
2. Backbone
Router
Salah satu
peraturan yang diterapkan dalam routing protokol OSPF adalah setiap area yang
ada dalam jaringan OSPF harus terkoneksi dengan sebuah area yang dianggap
sebagai backbone area. Backbone area biasanya ditandai dengan penomoran 0.0.0.0
atau sering disebut dengan istilah Area 0. Router-router yang sepenuhnya berada
di dalam Area 0 ini dinamai dengan istilah backbone router. Backbone router
memiliki semua informasi topologi dan routing yang ada dalam jaringan OSPF
tersebut.
3. Area Border
Router (ABR)
Sesuai
dengan istilah yang ada di dalam namanya “Border”, router yang tergolong dalam
jenis ini adalah router yang bertindak sebagai penghubung atau perbatasan. Yang
dihubungkan oleh router jenis ini adalah area-area yang ada dalam jaringan
OSPF. Namun karena adanya konsep backbone area dalam OSPF, maka tugas ABR
hanyalah melakukan penyatuan antara Area 0 dengan area-area lainnya. Jadi di
dalam sebuah router ABR terdapat koneksi ke dua area berbeda, satu koneksi ke
area 0 dan satu lagi ke area lain. Router ABR menyimpan dan menjaga informasi
setiap area yang terkoneksi dengannya. Tugasnya juga adalah menyebarkan
informasi tersebut ke masing-masing areanya. Namun, penyebaran informasi ini
dilakukan dengan menggunakan LSA khusus yang isinya adalah summarization dari
setiap segment IP yang ada dalam jaringan tersebut. Dengan adanya summary
update ini, maka proses pertukaran informasi routing ini tidak terlalu memakan
banyak resource processing dari router dan juga tidak memakan banyak bandwidth
hanya untuk update ini.
4. Autonomous System Boundary Router (ASBR)
Sekelompok
router yang membentuk jaringan yang masih berada dalam satu hak administrasi,
satu kepemilikan, satu kepentingan, dan dikonfigurasi menggunakan policy yang
sama, dalam dunia jaringan komunikasi data sering disebut dengan istilah
Autonomous System (AS). Biasanya dalam satu AS, router-router di dalamnya dapat
bebas berkomunikasi dan memberikan informasi. Umumnya, routing protocol yang
digunakan untuk bertukar informasi routing adalah sama pada semua router di
dalamnya. Jika menggunakan OSPF, maka semuanya tentu juga menggunakan OSPF.
Namun, ada
kasus-kasus di mana sebuah segmen jaringan tidak memungkinkan untuk menggunakan
OSPF sebagai routing protokolnya. Misalkan kemampuan router yang tidak memadai,
atau kekurangan sumber daya manusia yang paham akan OSPF, dan banyak lagi. Oleh
sebab itu, untuk segmen ini digunakanlah routing protocol IGP (Interior Gateway
Protocol) lain seperti misalnya RIP. Karena menggunakan routing protocol lain,
maka oleh jaringan OSPF segmen jaringan ini dianggap sebagai AS lain.
Untuk
melayani kepentingan ini, OSPF sudah menyiapkan satu tipe router yang memiliki
kemampuan ini. OSPF mengategorikan router yang menjalankan dua routing protokol
di dalamnya, yaitu OSPF dengan routing protokol IGP lainnya seperti misalnya
RIP, IGRP, EIGRP, dan IS-IS, kemudian keduanya dapat saling bertukar informasi
routing, disebut sebagai Autonomous System Border Router (ASBR).
Router ASBR
dapat diletakkan di mana saja dalam jaringan, namun yang pasti router tersebut
haruslah menjadi anggota dari Area 0-nya OSPF. Hal ini dikarenakan data yang
meninggalkan jaringan OSPF juga dianggap sebagai meninggalkan sebuah area.
Karena adanya peraturan OSPF yang mengharuskan setiap area terkoneksi ke
backbone area, maka ASBR harus diletakkan di dalam backbone area.
Jenis – Jenis Area Dalam OSPF
Ada Berapa
Jenis Area dalam OSPF?
Setelah membagi-bagi jaringan menjadi bersistem area dan membagi router-router
di dalamnya menjadi beberapa jenis berdasarkan posisinya dalam sebuah area,
OSPF masih membagi lagi jenis-jenis area yang ada di dalamnya. Jenis-jenis area
OSPF ini menunjukkan di mana area tersebut berada dan bagaimana karakteristik
area tersebut dalam jaringan. Berikut ini adalah jenis-jenis area dalam OSPF:
1. Backbone Area
Backbone
area adalah area tempat bertemunya seluruh area-area lain yang ada dalam
jaringan OSPF. Area ini sering ditandai dengan angka 0 atau disebut Area 0.
Area ini dapat dilewati oleh semua tipe LSA kecuali LSA tipe 7 yang sudah pasti
akan ditransfer menjadi LSA tipe 5 oleh ABR.
2. Standar Area
Area jenis
ini merupakan area-area lain selain area 0 dan tanpa disertai dengan
konfigurasi apapun. Maksudnya area ini tidak dimodifikasi macam-macam. Semua
router yang ada dalam area ini akan mengetahui informasi Link State yang sama
karena mereka semua akan saling membentuk adjacent dan saling bertukar
informasi secara langsung. Dengan demikian, semua router yang ada dalam area
ini akan memiliki topology database yang sama, namun routing table-nya mungkin
saja berbeda.
3. Stub Area
Stub dalam
arti harafiahnya adalah ujung atau sisi paling akhir. Istilah ini memang
digunakan dalam jaringan OSPF untuk menjuluki sebuah area atau lebih yang
letaknya berada paling ujung dan tidak ada cabang-cabangnya lagi. Stub area
merupakan area tanpa jalan lain lagi untuk dapat menuju ke jaringan dengan
segmen lain. Area jenis ini memiliki karakteristik tidak menerima LSA tipe 4
dan 5. Artinya adalah area jenis ini tidak menerima paket LSA yang berasal dari
area lain yang dihantarkan oleh router ABR dan tidak menerima paket LSA yang
berasal dari routing protokol lain yang keluar dari router ASBR (LSA tipe 4 dan
5). Jadi dengan kata lain, router ini hanya menerima informasi dari
router-router lain yang berada dalam satu area, tidak ada informasi routing
baru di router. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
area jenis ini dapat berkomunikasi dengan dunia luar kalau tidak ada informasi
routing yang dapat diterimanya dari dunia luar. Jawabannya adalah dengan
menggunakan default route yang akan bertugas menerima dan meneruskan semua
informasi yang ingin keluar dari area tersebut. Dengan default route, maka
seluruh traffic tidak akan dibuang ke mana-mana kecuali ke segmen jaringan di
mana IP default route tersebut berada.
4. Totally Stub Area
Mendengar
namanya saja, mungkin Anda sudah bisa menangkap artinya bahwa area jenis ini
adalah stub area yang lebih diperketat lagi perbatasannya. Totally stub area
tidak akan pernah menerima informasi routing apapun dari jaringan di luar
jaringan mereka. Area ini akan memblokir LSA tipe 3, 4, dan 5 sehingga tidak
ada informasi yang dapat masuk ke area ini. Area jenis ini juga sama dengan
stub area, yaitu mengandalkan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.
5. Not So Stubby Area (NSSA)
Stub tetapi
tidak terlalu stub, itu adalah arti harafiahnya dari area jenis ini. Maksudnya
adalah sebuah stub area yang masih memiliki kemampuan spesial, tidak seperti
stub area biasa. Kemampuan spesial ini adalah router ini masih tetap mendapatkan
informasi routing namun tidak semuanya. Informasi routing yang didapat oleh
area jenis ini adalah hanya external route yang diterimanya bukan dari backbone
area. Maksudnya adalah router ini masih dapat menerima informasi yang berasal
dari segmen jaringan lain di bawahnya yang tidak terkoneksi ke backbone area.
Misalnya Anda memiliki sebuah area yang terdiri dari tiga buah router. Salah
satu router terkoneksi dengan backbone area dan koneksinya hanya berjumlah satu
buah saja. Area ini sudah dapat disebut sebagai stub area. Namun nyatanya, area
ini memiliki satu segmen jaringan lain yang menjalankan routing protokol RIP
misalnya. Jika Anda masih mengonfigurasi area ini sebagai Stub area, maka area
ini tidak menerima informasi routing yang berasal dari jaringan RIP. Namun
konfigurasilah dengan NSSA, maka area ini bisa mengenali segmen jaringan yang
dilayani RIP.
Perbandingan RIP(Routing Internet Protocol) dan OSPF (Open shortest Path First)
RIP
- RIP v1Aturan RFC 1058
- Menyuruh setiap router untuk broadcast periodik ke tabel routing tetangga
- Router mengetahui tabel routing tetangganya, dan dapat memutuskan kemana tujuan paket dikirim
- Mengutamakan stabilitas jaringan routing dan menjamin adanya koreksi kerusakan
- Cepat beradaptasi dalam melewatikan paket melalui jalur optimal/ yang tidak rusak
- Algoritma Bellman-ford
RIP
o Pembaharuan
(update)
§
Peridik 30 detik router mengirim pesan
pembaruan tabel routing ke router yang terkoneksi secara langsung
Update timer =
30 detik
Invalid timer =
90 detik
Holdown timer =
180 detik
Flush timer =
240 detik
Ketika router x menemukan router y ada satu jalur pendek ke router z, maka akan dicatat dalam basis data tabel
routing x agar mengindikasi sesuai keadaan sebenarnya. Setiap jalur tercepat
akan secar disebarkan ke semua router tetangga bersamaan
proses pembaharuan, seluruh jaringan harus mencatatnya.
Menentukan Jalur
Pada RIP
·
Menyeleksi jalur dari beberapa alternatif
jalur dengan metric sama
·
Metric pada RIP adalah HOP (lompatan pada
router tetangga)
·
Informasi pembaharuan RIP hanya
diberitakan ke router tetangga yang terhubung langsung dan berisi informasi tabel routing yang lengkap.
·
Routing gosip
·
Konvergensi adalah waktu yang diambil
router untuk mengkoreksi topologi jaringan ada saat terjadi pembaharuan
·
Clasfull routing
·
Maksimum HOP 15
·
Metric HOP
·
Tidak ada pengamanan
·
Cara bekerja hanya dapat dengan satu saluran setiap
pengiriman
OSPF (Open Shortest Path First)
- OSPF (Open Shortest Path First) Bersifat dinamis mendukung perubahan topologi dengan cepat
- Algoritma Dijkstra
- Pengiriman pesan pembaharuan periodik setiap 30 menit atau pada saat terjadi perubahan topologi
- Informasi dikirim secara flooding
- Cara kerja OSPF dengan saling menukar informasi antara router yang berdekatan dan informasi harus tidak sama dengan informasi router tetangganya.
- Router yang bertetangga tetapi tidak berdekatan tidak akan berkomunikasi, maka dipilih router perantara atau router wakil untuk berkomunikasi secara efisien
- Link state routing protocol
Ciri-Ciri OSPF (Open Shortest Path First)
- Keamanan diperlukan dan dijamin keasliannya
- Memiliki algoritma keseimbangan beban yaitu membagi beban ke sejumlah saluran
- Metric : jarak, keterlambatan, bandwidth
- Mendukung routing berdasarkan jenis layanan sehingga mampu menjalankan lalu lintas paket secara real time besarta trafik lain yang berbeda
- Mendukung sistem topologi hirarki
Perbandingan Fitur Utama RIP dan OSPF
Perbandingan Karakteristik RIP dan OSPF
Terimakasih,….
Atau Bisa Download format Word (.docx) Via 4Shared :
Download